Jumat, 20 Maret 2015

Resensi Realisme Grafik dari Foto Karya Don Hasman


Realisme di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan embel-embel atau interpretasi tertentu.


Dalam membuat atau menghasilkan suatu karya seni rupa yang realistis terdapat beberapa aspek/teknik yang harus diperhatikan dengan baik. Aspek-aspek tersebut berupa:


Pemetaan tekstur : pemetaan citra pada permukaan geometri untuk menampilkan permukaan yang lebih detail. Semakin tinggi detail realisme semakin banyak lapisan tekstur yang dibutuhkan.


Pemetaan lingkungan :  banyak citra (tekstur) yang merekam pantulan global dan pencahayaan objek. Citra diulang selama proses rendering agar diperoleh tampilan sebenarnya.


Pemetaan pantulan : Dari area ketinggian tersebut dihitung persilangan gradien permukaan dan untuk hal tersebut digunakan normal permukaan. Dengan kata lain jika permukaan dari benda bersifat memantulkan cahaya maka permukaan benda akan menampilkan proyeksi dari keadaan sekitar.


Pemetaan bayangan : menampilkan tekstur bayangan melalui siluet objek yang berasal dari sumber cahaya. Perubahan posisi sumber cahaya menentukan perubahan dari siluet.


Sama halnya dalam dunia fotografi,agar dapat menghasilkan sebuah foto yang bersifat realistis maka seorang fotografer harus menguasai teknik-teknik tertentu dan harus tepat dalam memilih dan menggunakan perlengkapan kameranya.

Berikut akan di ulas beberapa foto hasil karya dari fotografer profesional Don Hasman. Foto pertama merupakan foto yang dibidik Don Hasman ketika perjalanan beliau ke suku baduy.




Foto diatas merupakan hasil karya dari Don Hasman yang dibidik dengan menggunakan teknik freezing yang cara kerjanya adalah dengan mengatur kecepatan shutter speed pada kamera menggunakan kecepatan yang paling tidak lebih cepat dari gerakan si objek. Teknik freezing ini akan menghasilkan foto yang maksimal jika pencahayaan baik. Lensa yang digunakan merupakan lensa zoom yang membuat perspektif tidak terdistorsi. Untuk kelas lensa zoom sendiri banyak sekali jenisnya seperti canon 18-200mm f/2.8 IS USM EFS,nikon 18-55mmf/3.5-5.6 VR DX AF-S,Tamron 17-50mmf/2.8 XR Di II VC SP AF,dsb. Pemilihan dari filter lensa juga memengaruhi hasil dari bidikan misalnya filter UV yang berfungsi untuk memantulkan sinar UV yang membuat foto menjadi buram,filter Neutral Density(ND) merupakan filter yang berfungsi untuk menurunkan kadar cahaya yang terlampau terang,filter Polarizer (PL) berfungsi untuk mengurangi pantulan sinar pada bendar nonmetalik seperti air dan kaca,dsb.

Foto berikutnya masih merupakan salah satu hasil karya dari Don Hasman.



Foto diatas merupakan jenis foto siluet lanskap. Dimana objek utama dari foto siluet adalah sisi gelap/bayangan dari sebuah objek. Foto diatas diambil menggunakan jenis lensa wide angle. Lensa wide angle memiliki jarak fokus yang lebih pendek dan sudut pandang yang lebih lebar dari lensa standar sehingga banyak dipakai oleh fotografer untuk membidik foto lanskap. Salah satu jenis dari lensa wide angle adalah lensa fisheye yang menimbulkan efek cembung/sudut pandang seekor ikan kedalam foto. Terdapat berbagai macam jenis lensa wide angle sesuai kegunaannya seperti nikon 14-24mm f/2.8 ED (1.7x) AF-S,canon 10-22 mm f/3.5-4.5 USM EFS,sigma 12-24 mm f/4-5.6 Ex DG. Untuk mendapatkan foto siluet yang baik perlu digunakan filter Polarizer (PL) untuk membuat kontras dari bayangan menjadi lebih pekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar